Langsung ke konten utama

FILOSOFI KOPI, SEJARAH, BUDAYA, PROSES, DAN CITA RASA

 

 

FILOSOFI KOPI,

SEJARAH, BUDAYA, PROSES, DAN CITA RASA

Farhan bashori hasan

ABSTRAK

Saat ini Kopi merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia dan diminati oleh seluruh kalangan dan golongan. Namun dari sekian banyak orang yang mengkonsumsi kopi, hanya segelintir orang yang mampu memahami dan menyingkap Hikmah-himah yang terkandung dalam secangkir kopi yang ia minum. Artikel ini menggunakan metode kualitatif, dalam penelitian ini saya berusaha untuk menemukan sebuah makna sehingga mendapatkan sebuah pemahaman dan menemukan arti dari suatu fenomena dan kejadian yang ada. Teknik yang digunakan adalah literature review, yang mana dalam penelitian ini data yang digunakan studi kepustakaan. Dan dalam artikel ini saya akan mengulas sedetail-detailnya namun juga sesingkat-singkatnya, mulai dari sejarah di temukannya kopi, budaya minum kopi, proses penannaman hingga penyeduhan kopi dan cita rasa kopi, beserta hikmah-hikmah yang terkandung didalamnya. Juga ada sedikit kutipan-kutipan dan hikayah inspiratif yang mungkin dapat menggetarkan jiwa dan pikiran kita. Artikel ini di buat agar para penikmat kopi dapat mengetahui lebih lanjut tentang asal muasal sesuatu yang ia minum dan juga bisa memetik hikmah dan pelajaran yang terkandung dari secangkir kopi.

Kata kumci: sejarah, budaya, proses, cita rasa, filosofi.

 

ABSTRACT  

Currently, coffee is one of the most popular beverages in the world, enjoyed by people from all walks of life and various social classes. However, out of the many people who consume coffee, only a handful are able to understand and uncover the wisdom contained in a cup of coffee they drink. This article uses a qualitative method, where I aim to find meaning in order to gain an understanding and discover the significance of certain phenomena and events. The technique used is a literature review, in which the data for this research is based on existing studies and references. In this article, I will discuss in detail, yet as briefly as possible, the history of coffee’s discovery, the culture of drinking coffee, the process of cultivation and brewing, the taste of coffee, as well as the wisdom it contains. There will also be a few quotes and inspirational stories that might stir our souls and thoughts. This article is created so that coffee enthusiasts can learn more about the origins of what they drink, while also deriving valuable insights and lessons from a cup of coffee.

Keywords: history, culture, process, taste, philosophy.

PENDAHULUAN

Kopi tak hanya sekadar minuman penghilang dahaga, melainkan sebuah budaya yang hidup, mengakar dan berkembang di seluruh dunia. Dari pagi yang dimulai dengan secangkir kopi hangat, hingga percakapan yang terjalin di tempat-tempat nongki,  minuman ini telah menjadi bagian tak mungkin dipisahkan dari kehidupan sehari-hari banyak orang. Tidak hanya populer karena rasanya yang kaya dan aromanya yang menggoda, kopi juga memiliki makna yang lebih mendalam, yang mencakup filosofi, sejarah, serta berbagai proses yang terlibat dalam penyeduhannya. Di balik secangkir kopi, terdapat sejarah panjang yang menghubungkan berbagai peradaban di dunia, mulai dari asal-usul kopi yang ditemukan di Ethiopia oleh Kaldi/di yaman oleh Abu Hasan, hingga bagaimana minuman ini menyebar ke seluruh dunia dan menjadi simbol budaya yang sangat beragam. Selain itu, budaya minum kopi juga memiliki makna sosial yang sangat penting, serta menjadi tempat bertemunya ide dan komunitas, juga melahirkan banyak tradisi yang menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang. Proses pembuatan kopi, dari pemilihan biji, penanaman, hingga cara penyeduhan yang tepat, semuanya berkontribusi pada cita rasa yang unik dan khas. Setiap tahap dalam perjalanan kopi, mulai dari kebun hingga ke cangkir, menyimpan cerita dan filosofi tersendiri. Artikel ini bertujuan untuk menyingkap berbagai dimensi yang terkandung dalam secangkir kopi, menggali filosofi yang terkandung di dalamnya, serta membahas bagaimana sejarah, budaya, dan proses produksi kopi yang membentuk cita rasa kopi yang kita nikmati saat ini. Dengan memahami lebih dalam tentang kopi, Saya harapkan kita tak hanya menghargai cita rasanya, tetapi juga makna yang lebih luas yang ada di balik setiap tegukan yang kita nikmati.

A.                SEJARAH

 kopi berasal dari kata qahwah yang  diambil dari bahasa arab memiliki arti “kuat”.kemudian kata ini popular di eropa sebagai  kahfeh  yang di ambil dari bahasa turki kmudian berubah menjadi koffie dalam bahasa belanda lalu diadobsi menjadi kopi dalam bahsa indonesia[1]. Ditemukan kira kira abad ke 9 M. konon ada seorang pengembala kambing yang bernama kaldi di suatu daerah bernama Ethiopia yang sedang mengembala kambingnya ,ia melihat kambingnya sedang  memakan buah kecil berwarna merah (yang sekarang kita kenal sebagai kopi), kemudian tampa disangka sangka  sikambing menjadi sangat aktif dan bertenaga, akhirnya ia bawa ke daerah arab untuk diolah karna disana memiliki peradapan yang lebih modern[2].

 

Namun dalam kitab Iinaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah  karya Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Abdurrahman bin Muhammad al-Husainy al-Hadramy dari marga Alaydrus (1070 H-1113 H) dikisahkan bahwa kopi ditemukan sekitar abad ke8 H oleh Imam Abul Hasan Ali al-Syadzili bin Umar bin Ibrahim bin Abi Hudaimah Muhammad bin Abdullah bin al-Faqih Muhammad Disa'in, di daerah Yaman. ketika itu ia sedang berkelana untuk uzlah dan khalwat (mengasingkan diri dari segala hiruk pikuk dunia) ,ketika pada malam hari beliau sampai di suatu tempat yang dipenuhi pohon lebat ,beliau memanjat sebuah pohon untuk menghindari hewan buas dan saat itu beliau menemukan buah (yang belakangan ini kita kenal dengan kopi) yag akhirnya ia putuskan untuk memakannya setelah itu ia tak lagi merasakan kantuk dan akhirnya ia putuskan untuk membawanya[3]. Dari sini kopi kemudian menyebar keseluruh penjuru dunia. Namun dalam riwayat lain, kopi  ditemukan melalui mimpinya Imam Abul Hasan Ali al-Syadzili bin Umar bin Ibrahim bin Abi Hudaimah Muhammad bin Abdullah bin al-Faqih Muhammad Disa'in yang didalam mimpinya beliau diberi tahu oleh rosullullah S.A.W.  tentang sebuah buah yang dapat membatunya terjaga di malam hari, beserta cara membuatnya[4].

Kopi mulai dibudidayakan di daerah yaman pada abad ke 15 M. kemudian menyebar ke berbagai daerah seperti Turki, Persia, Mesir dan daerah sekitarnya. Dan pada abad ke 16 M kopi mulai menyebar kedaerah Eropa melalui jalur perdagangan dengan Negara Negara Timur tengah.dan selanjutnya pada abad ke17 M kopi mulai dibawa kedaerah amerika oleh para pengelana dan pedagang.kopi mulai dibawa ke Indonesia pada abad ke18 M oleh kolonial belanda yang saat itu sedang menjajah Indonesia.

Dan saat ini kopi menjadai salah satu minuman terpopuler di dunia yang diminati olleh berbagai kalangan baik peria wanita ,tua muda,kaya miskin ,pejabat hingga rakyat.

 

Filosofi kopi dari segi sejarahnya, Kopi merupakan minuman yang memotori hubungan baik antar sesama, daerah bahkan Negara dari sini kopi biasa diaggab sebagai simbol persatuan. [lek so`, mantan kepala desa rejoagung Sumber wringin Bondowoso].

B.                 BUDAYA

Iklan komersial minuman kopi di Amerika Serikat, tahun 1870 - 1900. (Sumber: Boston Public Library/Flickr)

 

     Kopi bukan hanya sekadar minuman biasa, melainkan sebuah budaya yang hidup dan berkembang di seluruh penjuru dunia. Dari pagi yang dimulai dengan secangkir kopi hangat, hingga percakapan yang terjalin di kedai kopi, minuman ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari banyak orang di dunia.

o          INDONESIA

Di Indonesia kopi memiliki berbagai cita rasa dalam setiap daerahnya. Misalnya cita rasa kopi Arabica Bondowoso yang khas dengan rempah rempahnya. Juga ada kopi gayo, kopi toraja dan sebagainya yang memiliki citra rasa uniknya masing-masing. Kopi di Indonesia diseduh dengan cara menuangkan air panas kedalam cangkir yang sudah di isi bubuk kopi , kemudian kopi diminum bersama dengan ampasnya (dalam bahasa Madura disebut “sa`ar”) atau di saring bagi orang orang yang tak suka ampas kopi. Kopi di Indonesia biasanya diminum tampa tanpa gula, meski ada juga orang yang menambahkan gula, susu atau jahe ke kopinya, bahkan ada orang yang mencampurkan telur kedalam kopinya. Orang Indonesia lumrahnya meminum kopi di waktu pagi sebagai teman sarapan dan di sore hari sebagai teman bersantai. (meski saya sendiri minum kopi di setiap waktu )

o          ITALIA

Di Italia kopi termasuk gaya hidup kopi disajikan dalam berbagai fariasi dari mulai  dari espresso, latte, capucino, dll. Kopi diseduh dengan menggunakan mesin espresso yang bertekanan tingi untuk memperoleh rasa dan aroma kopi. Orang-orang itali biasa minum kopi dai pagi hari sebagai sarapan dan disiang hari sebagai penyegar .tidak di perbolehkan meminum kopi susu jam 11 (menurut etiket italia).

o          ETTHIOPIA

Di etthiopia kopi merupakan minuman sakral yang butuh ritual khusus untuk meminumnya. Ritual kopi disebut buna yang memiliki arti kopi dalam bahasa Amrarik. Ritual ini dilakukan oleh seorang wanita yang memakai pakaian adat ia memanggang biji kopi diatas tungku api kemudian menghaluskannya menggunakan lesung dan alu lalu kopi diseduh di kendi (alat masak yang berleher panjang dan terbuaat dari tanah liat. Kopi disajikan di cangkir-cangkir kecil, diseduh bersama garam atau gula kadang ditambah rempah rempah seperti kayu manis. Ritual kopi biasanya di lakukan tiga kali sehari pagi, siang dan sore.

o          TURKI

Di turki kopi di sajikan di fincan (cangkir kecil), di rebus dengan air dan gula pada sebuah wadah yang terbuat dari tembaga atau kuningan yang disebut cezves dan disajikan dengan ampasnya (telven). “kopi itu harus hitam sepeti neraka, kuat dan manis seperti cinta  ujar mereka. Biasanya kopi di sana diminum setelah makan atau sebagai teman berbincang. Dan bahkan di sana kopi dibuat sebagai alat meramal nasib.

 

Fikosofi kopi dari segi budaya nya Kopi adalah minuman yang mencerminkan kepribadian dan sebuah edentitas bagi peminumnya, baik perorangan, kelompok, bahkan Negara.

C.                PROSES (PEMBUATAN)

Kopi merupakan hasil olahan dari biji buah bun (nama yang digunakan orang arab zaman dulu untuk mengenali kopi) yang tumbuh subur di daerah tropis dan subtropis . proses ini memerlukan beberapa tahapan. Dan saya akan menerangkannya dari hulu hingga hilir (kalimat yang biasa di ucapkan oleh para petani kopi bondowoso khususnya daerah utara lereng raung untuk menyebutkan “proses kopi dari penanaman hingga penyeduhan”)

a)    Penanaman

     Kopi bisa ditanam didataran tinggi maupun dataran rendah tergantung jenis kopi, kadar kesuburan tanah dah suhu udara. ”mun kopi Osda han kodhuh e` tanem e` tengghinah mak mapan, mun kopi biasa takpapah jek makeh tak etanem ning tengghinah”. “kopi arabica itu nak, bagusnya ditanam di datarn tinggi, beda halnya dengan kopi robusta yang bisa ditanam di dataran rendah” ujar seorang penani ulung dari daerah lereng ijen bernama Ust Hasan Basri kepada saya (2020). saat saya sedang membantunya melakukan pembibitan kopi arabica

b)    Pemanenan

     Kopi dianggab layak dipanen ketika telah matang dan cara mengedentifikasi bisa dilihat dari warnanya. Kopi yang sudah nulai berwarna kuning kehijawan itu sudah boleh di panen namun alangkah baiknya ketika kopi sudah berwarana merah penuh. Namun jika sudah berwarna merah tua maka harus segeradipanen agar tak mengeluarkan bau tanah (earthy) dan rasanya akan kurang enak.

c)    Pengolahan

     Ada tiga cara pengolahan kopi yang saya ketahui dari seorang supplier kopi bernama Alfan Wahid Aulia Hasan atau biasa dikenal dengan Alfan Hirano coffee farmer & supplier. “Mas gimanasih cara mengolah kopi sebelum siap di panggang” tanya saya lewat telepon seluler yang disediakan di asrama Ma`had Aly. ”begini dek Farhan, kopi itu adalah buah yang memerlukan ketelatenan eksta untuk memperoleh hasil yang maksimal. secara global kopi ada tiga cara pengolahannya yaitu metode basah: kopi di rendam kedalam air untuk memisahkan dari kulitnya kemudian difermentasi agar lendirnya hilang lalu dicuci dan di keringkan.dan metode yang ke dua adalah metode kering: kopi di keringkan secara utuh, lalu dipisahkan dari kulitnya.dan yang terakhir yaitu metode semi-basah ini hampir sama dengan metode pertama, kopi di rendam kedalam air namun tak di fermentasi, lalu kopi dikeringkan bersama dengan lendirnya lendirnya.”. “lalu dari ketigametode yang sampean jelaskan apa perbedaannya?” saya bertanya lagi. “dari tiga metode yang mas sebut tadi memiliki impact yang berbeda pada kopi sehingga cita rasanya pun berbeda. Untuk metode pertama, membuat kopi bersih dan menghasilkan rasa yang halus dan asam. Dan untuk metode yang kedua, menghasilkan kopi yang gelap dan memilikirasa yang kuat dan sedikit manis. sedangkan untuk metode ke tiga, menghasilkan kopi yang memiliki rasa yang seimbang antara asam dan manis”(08/11/2024). Dan setelah di olah biji kopi disebut green bean.

d)   Pemanggangan

 

     Setelah di olah menjadi green bean lalu tahab selanjutnya adalah roasting (proses pemanggangan). Dan pada tahab ini memiliki beberapa tangapan yaitu[5]:

1)        Drying

            Green bean masih memiliki 7-11% kadar air sehingga gree bean tak akan pernah menjadi warna coklat. Rosting tahap pertama ini dilakukan untuk menghilangkan kadar air yang ada pada kopi.

2)        Light roast

            Rosting tahap kedua ini adalah rosting yang memiliki tingkat kematangan paling rendah. Biasanya menggunakan antara 180 °C sampai 205 °C biji kopi berwarna kuning kecoklatan dan cenderung karena minyaknya belum keluar. Akhir dari fase ini ditandai dengan first crack yaitu letupan biji biji-kopi.

       Cukup sampai pada fase ini jika ingin mendapatkan kopi yang cenderung ringan, rasa asam yang kuat dan kafein tinggi.

3)        Medium roast

           Rosting tahap ketiga ini menggunakan suhu normal dari 210 °C hingga 220 °C. dan menghasilkan rasa yang seimbang antara asam adan manis, serta aroma yang lebih komplek dan fariasi.

4)          Dark roast

     Proses ini menggunakan suhu tinggi kisaran 225 °C hinnga 240 °C. Dan proses ini menghasilkan kopi yang coklat gelap atau hitam dan memiliki aroma seperti kayu gosong.

e)    Penggilingan

Setelah melalui tahap tahap di atas tahap selanjutnya yaitu penghancuran biji kopi. Biasanya menggunakan alat yang disebut grinder. Dan tahap ini punya tiga macam cara yaitu: halus berukuran halus seperti tepung terigu, kasar berukuran kira kira seperti garam kasar, dan sedang berukuran kira kira seperti gula pasir.

 

f)     Penyeduhan

       Setelah melalui proses pemanggangan sebaiknya kopi tak langsung di giling (di hancurkan) namun ditunggu paling tidaknya 4jam setelah pemanggangan, dan idealnya ditunggu 2 hingga 3 hari baru setelah itu di giling ketika hendak diseduh agar memperoleh aroma yang maksimal. Proses penyeduhan kopi ada sangat banyak fariannya antaranya adalah:

Ø  Drip

       Adalah alat berbentuk kerucut dengan saringan kertas didalamnya. Dan bubuk koi diletakkan didalamnya lalu air dituang secara merata, air akan menetes kebawah                          secara perlahan dan kopi siap disajikan.

Ø  Espresso

     Alat penyeduhan kopi yang berupa mesin dan memiliki tabung yang bertekanan tinggi dan sebuah portafilter. Bubuk kopi halus diletak kan kedalam porta filter kemudian dipadatkan dengan menggunakan tamper. Lalu portafilter dipasangkan kepada mesin dan air panas disemrotkan keportafilter. Air akan mengalir melalui portafilter.dan kopi siap disajikan.

Ø  Siphon

  adalah alat seduh berbentuk dua bejana yang dihubungkan oleh pipa. Kemudian dipanaskan dengan api atau listrik, air akan menguap ke bejna yang berada di atas lalu diaduk selama beberapa detik dan air dimatikan lalu air akan mengalir kebawah. Kopi sia disajikan[6].

     Filosofi Kopi Dari Segi Proses Kopi merupakan minuman yang butuh proses panjang yang di penuhi lika-liku dan tantangan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Dan disana butuh kesabaran, ketelitian juga tekat perjuangan.

 

D.                CITA RASA

Cita rasa kopi berbeda beda tergantung asal/daerah ditanamnya kopi, proses pengolahan, proses pemanggangan, proses penggilingan dan proses penyeduhan. Namun ini dapat di idetifikasi dengan empat hal yaitu.

Ø Aroma adalah bau yang keluar dari biji kopi itu sendiri, atau proses proses kopi yang telah saya jelaskan diatas. Aroma ini memiliki karakteristik seperti bunga, buah buahan, rempah rempah dsb.

Ø Rasa adalah sensai yang di rasakan oleh lidah saat mengecap kopi. Dan ini dapat dipengaruhi oleh kadar asam, pahit manis dan umami yang terkandung pada kopi

Ø Body merupakan sensasi yang dirasa mulut saat menelan kopi. Dan ini dapat dipengaruhi oleh kadar lemak, minyak, protein dan serat yang terkandung dalam kopi. Dan ini memiliki karakteristik seperti ringan sedang atau berat.

Ø Aftertaste adalah sensasi yang ada setela menelan kopi. Dan ini dapat dipengaruhi oleh kadar asam, pahit, manis dan umami yang tersisa didalam mulut.dan ini memiliki karakteristik seperti bersih, tajam, lembut atau berkepanjangan. [7]

Filosofi Kopi Dari Segi cita rasa Kopi adalah minuman yang menstimulasi lidah kita tentang berbagai rasa yang menyenangkan dan menyegarkan. Namun itu membutuhkan proses yang berkepanjangan.

 

E.                  KUTIPAN.

•“يا قهوة تذهب هم الفتى # انت لحاوى العلم نعم المراد

شراب اهل الله فيه  الشفا # لطالب الحكمة بين العباد

حرمها الله على جاهل # يقول بحرمتها بالعناد

"Kopi adalah penghilang kesusahan pemuda, senikmat-nikmatnya keinginan bagi engkau yang sedang mencari ilmu.

 Kopi adalah minuman orang yang dekat pada Allah didalamnya ada kesembuhan bagi pencari hikmah diantara manusia.

Kopi di haramkan bagi orang bodoh dan mengatakan keharamannya dengan keras kepala."( Ibnu Toyyib dalam Tarikh Ibnu Toyyib)

ثم اعلم ايها القلب المكروب أن هذه القهوه قد جعلها اهل الصفاء مجلبة للأسرار مذهبة للأكدار وقد اختلف في حلها اولا وحاصل ما رجحه ابن حجر في شرح العباب بعد ان ذكر أنها حدثت في اول قرن العاشر . ان للوسائل حكم المقاصد ،فمهما طبخت للخير كانت منه وبالعكس فافهم الأصل

"Lalu ketahuilah duhai hati yang gelisah bahwa kopi ini telah dijadikan oleh Ahli shofwah (orang orang yang bersih hatinya) sebagai pengundang akan datangnya cahaya dan rahasia Tuhan, penghapus kesusahan. Para ulama berbeda pendapat akan kehalalannya, namun alhasil yang diunggulkan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Syarhul Ubab setelah penjelasan bahwa asal usul kopi di awal abad kesepuluh hijriyah memandang dari Qoidah 'bagi perantara menjadi hukum tujuannya' maka selama kopi ini dimasak untuk kebaikan maka mendapat kebaikannya begitu juga sebaliknya, maka fahami asalnya."(Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami)

"Dalam gelas kerinduan itu membuat orang yang meminumnya berada dalam tingkatan para perindu dan memakaikannya pakaian ahli pecinta dalam kedekatan kepada Allah. Bahkan jika seandainya diminum oleh seorang Yahudi maka niscaya hatinya akan mendapatkan tarikan hidayah dan inayah Tuhan."( Syekh Bamakhromah Diwan Syekh Bamakhromah)

“Kopi adalah puisi dalam bentuk aroma.” – John Steinbeck, penulis dari  Amerika juga termasuk pemenang Nobel Sastra. Kutipan ini mengungkapkan bahwa kopi adalah minuman yang dapat memberikan kita inspirasi dan imajinasi, bagaikan  puisi yang dapat menggugah pikiran dan perasaan.

“Kopi merupakan petualangan dalam bentuk rasa.” – Alexander Pushkin, penulis dari Rusia. Kutipan ini mengungkapkan bahwa kopi adalah minuman yang dapat memberikan kita pengalaman dan pengetahuan baru, bagaikan petualangan yang dapat memperluas wawasan dan horizon.

“kopi bukan hanya sekedar rasa dan aroma. Didalamnya terkandung perjuangan, kesabaran juga pahit dan manisnya kehidupan”Ust Hasan Basri, petani ulung dari kota Bondowoso. kutipan ini menggambarkan bahwa kopi bukan hanya sekedar minuman yang menghilangkan dahaga dan menjernihkan kepala didalamnya terkandung miniatur kehidupan yang abstak dan penuh tantangan

F.                  HIKAYAH INSPIRATIF

    Filosofi Kopi: Cerita ini adalah salah satu karya dari Dewi Lestari, penulis asal Indonesia. Menceritakan tentang Ben dan jhon, ben merupakan seorang barista yang memiliki kemampuan luar biasa dalam membuat kopi dan ia mempunyai filosofi kopi sendiri yang ia lihat dari aroma, rasa, body, dsb. Jhon adalah sahabat Ben yang sudah ia anggab saudara kandungnya sendiri. cerita ini mengajarkan tentang arti hidup, persahabatan, cinta dan kopi.

    The Coffee Trader: Cerita ini adalah salah satu karya dari David Liss, penulis Amerika. Menceritakan tentang Miguel Lienzo, seorang pedagang Yahudi bernama Miguel yang tinggal di Amsterdam pada abad 17an. Miguel berusaha untuk bangkit setelah hilangnya reputasinya dalam perdagangan gula. Lalu ia bangkit dengan perdagangan kopi, yang pada masaitu kopi merupakan komoditas yang masih langka dan mahal di Eropa. Tahap demi tahap ia lalui meski penuh ancaman dan intrik yang siap mengganyang hidup dan bisnisnya.cerita ini mengajarkan kita tentang sejarah, ekonomi, siklus politik kopi dan pentingnya perjuangan.

    The Monk Who Sold His Ferrari: Cerita ini adalah salah satu karya dari Robin Sharma, penulis dari Kanada. Menceritakan tentang Julian Mantle, seorang pengacara sukses yang memiliki segalanya, kecuali kebahagiaan. Julian mengalami krisis eksistensial setelah mengalami serangan jantung di pengadilan. Ia kemudian memutuskan untuk menjual semua hartanya, termasuk Ferrari kesayangannya, dan pergi ke India untuk mencari makna hidup. Di sana, ia bertemu dengan seorang biksu yang mengajarkan kepadanya tentang tujuh keajaiban hidup, salah satunya adalah ritual kopi pagi. Ritual ini melibatkan minum secangkir kopi sambil merenungkan tentang tujuan hidup dan rencana hari itu. Cerita ini mengajarkan kita tentang filsafat, spiritualitas, dan kopi

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas secara mendalam tentang filosofi kopi, yang tidak hanya merujuk pada minuman yang mengandung kafein, tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual, kultural, dan intelektual yang mendalam. Kopi, yang pertama kali ditemukan di Etiopia dan kemudian menyebar ke dunia Arab, telah berkembang menjadi sebuah simbol pertemuan sosial dan pemikiran yang penting di banyak budaya, terutama dalam tradisi dunia Islam. Hal ini tercermin dalam kitab klasik seperti "Iinaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah", yang menghubungkan kopi dengan keutamaan dan nilai spiritual. Selain itu, sejarah kopi menunjukkan bagaimana kopi mengalami perjalanan panjang, mulai dari penemuan di Etiopia, penyebarannya ke Timur Tengah, hingga akhirnya menjadi komoditas global yang berperan penting dalam ekonomi dan kebudayaan dunia. Berbagai teknik proses pembuatan kopi, seperti penanaman, pemanenan, pemrosesan biji, dan penyeduhan, juga memengaruhi cita rasa kopi, yang saat ini sudah menjadi bagian dari budaya yang diminati oleh banyak kalangan. Kopi bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang bagaimana ia mempertemukan orang-orang dalam perbincangan, diskusi, dan pemikiran, menjadikannya simbol dari kehidupan intelektual. Dari makhzan kopi di dunia Islam hingga kafe modern di berbagai belahan dunia, kopi tetap menjadi sarana untuk berbagi pemikiran, mempererat hubungan sosial, dan merenung. Dengan demikian, artikel ini menegaskan bahwa kopi lebih dari sekadar minuman, melainkan sebuah ikon budaya yang mengandung banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil, baik dari sisi sejarah, budaya, maupun prosesnya. Melalui pemahaman ini, kita dapat lebih menghargai secangkir kopi, tidak hanya sebagai sebuah minuman, tetapi juga sebagai simbol peradaban, kebijaksanaan, dan kebersamaan.

 

DAFTAR PUSTAKA

      

Ahmad Mukhtar Abdul Hamid, U. (2008). Mu’jam al-Lughah alArabiyah al-Mu’āshirah (Lexicon of the Modern Arabic Language). Alam Al-Kutub.

Ahmad warson munawwir  (2020).Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia.Pustaka Progressif

Gregory Dicum dan Nina Luttinger"The Coffee Book: Gregory Dicum dan Nina Luttinger Anatomy of an Industry from Crop to the Last Drop" The University of California Press 2006

Habib Abdurrahman bin Muhammad al-Hadramy "Iinaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah" Pustaka Al-Kautsar.2011

Liss, David (2003). The coffee trader : a novel (First ed.). New York

Michael Pollan "Caffeine: How Caffeine Created the Modern World"Penguin Press, 2021

Ni’am, S. (2020). The Debate of Orthodox Sufism and

Pendergrast, M. (2010). Uncommon grounds: The history of coffee and how

Philosophical Sufism: The Study of Maqāmāt in the Sirāj alṬālibīn of Shaykh Iḥsān Jampes. Al-Jami’ah: Journal of Islamic

Pincus, S. (1995). “ Coffee Politicians Does Create”: Coffeehouses

Qal’aji, M. R., & Qunaibiy, H. S. (1988). Mu’jam Lughat al-Fuqahā. Dār                  al-Naf’āris li al-Thiba’ah wa an-Nashr wa al-Tauzī’.

Sharma, Robin S. (2006). The Monk Who Sold His Ferrari : A Fable About Fulfilling Your Dreams And Reaching Your Destiny

Anette Moldvaer "Coffee Basics: A Quick Beginner's Guide to Buying, Brewing, and Tasting" Storey Publishing 2017

Sumber lainnya

https://kopijourney.com/sejarah-kopi-di-indonesia/

https://kopijourney.com/sejarah-kopi-di-indonesia/atim

https://kubuku.id/detail/mereka-memanggilku-khidir--kisah-kisah-kemunculan-khidir-membimbing-ruhani-para-waliyullah/39028https://www.fokus.co.id/filosofi-kopi



[1] Michael Pollan Caffeine: How Caffeine Created the Modern World (New York: Penguin Press, 2021)

[2] Gregory Dicum dan Nina LuttingerThe Coffee Book: Gregory Dicum dan Nina Luttinger Anatomy of an Industry from Crop to the Last Drop,  (California: The University of California Press, 2006)

[3] Habib Abdurrahman bin Muhammad al-Hadramy Iinaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah,  (Jakarta:Pustaka Al-Kautsar, 2011)

[4] https://kubuku.id/detail/mereka-memanggilku-khidir--kisah-kisah-kemunculan-khidir-membimbing-ruhani-para-

[5] James Hoffmann The World Atlas of Coffee: From Beans to Brewing,(US: Firefly Books2014)

[6] Pemahaman Pribadi (2023). Berdasarkan Pembelajaran di Sekolah. Kopi Raisa Bondowoso.

[7] Anette Moldvaer "Coffee Basics: A Quick Beginner's Guide to Buying, Brewing, and Tasting" Storey Publishing2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERIAKAN SETAN! karya Stven

  TERIAKAN SETAN! Dari terang menuju petang, kala sang surya kian melemah saat malamkan membunuh perlahan. sandikala , ya orang jawa menyebutnya demikian. Konon katanya, saat malam tiba para dedemit akan bermunculan, bergentayangan menampakkan diri, menjelma menjadi sosok yang menakutkan, berwajah hancur tak karuan,  matanya membelalak, lidahnya menjulur, dan dari mulutnya bersimbah darah segar. Orang Tapal kuda menyebutnya dhindhedhin sosok gentayangan dari dukun santet yang tewas dibunuh warga karena tingkahnya yang sudah lama meresahkan. Ada pula sosok perempuan berbadan kuda, konon katanya  ia  adalah seorang santri yang menjadi abdi dhelem kyai. hingga masalah mengutuknya menjadikannya manusia berbadan kuda, dikarenakan ia dengan lancang mencuri cincin emas milik bu nyai. Kisah Herlina yang bernasib malang.  Balet baru. samar-samar suara azan magrib terdengar, perlahan mengeras, berseru memanggil ribuan santri untuk kembali pada sang agung , kembali untuk b...

SEBUAH RASA DI BALIK TEMBOK YANG TAK KASAT MATA

  SEBUAH RASA DI BALIK TEMBOK YANG TAK KASAT MATA Di sebuah pesantren yang terletak jauh dari keramaian kota, di tengah hamparan sawah yang hijau dan sunyi, hidup seorang santri muda bernama Zidan Fadlan Rabbah. Pesantren itu adalah tempat yang penuh dengan kedamaian, di mana se tiap sudutnya dihiasi dengan suara lantunan doa dan pembelajaran agama yang tiada henti nya . Di sana, aturan-aturan ketat diberlakukan, dan kehidupan santri dilandasi oleh ajaran yang luhur dan disiplin yang tinggi. Namun, di balik kesunyian dan ketatnya aturan, ada sebuah kisah yang tersembunyi, sebuah kisah tentang cinta yang terhalang oleh sekat-sekat yang tak kasat mata . Zidan adalah santri yang tekun belajar. Dari pagi hingga malam, ia hampir tak pernah berhenti menuntut ilmu. Pagi dimulai dengan shalat subuh berjamaah, dilanjutkan dengan pembelajaran kitab-kitab kuning yang kaya akan hikmah dan filsafa h . Siangnya diisi dengan berbagai diskusi ilmiah , sedangkan malamnya diwarnai dengan dzikir...